Jumat, 30 Maret 2012

Kami Rindu Pemimpin Yang Adil

Hampir kurang lebih satu bulan ini, mata dan telinga terus menerus disuguhi dengan berbagai macam berita tentang rencana kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) oleh pemerintah. Berbagai lapisan elemen masyarakat dan mahsiswa turun ke jalan-jalan raya hampir merata di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Tujuan utama  mereka hanya satu suara, "menolak kenaikan BBM". Mulai dari aksi unjuk rasa yang damai hingga aksi yang anarkis mewarnai pemeberitaan di berbagai media massa. Berbagai yel-yel dan lagu untuk membakar semangat  para pengunjuk rasa diteriakkan dengan lantang..

Wahai kalian yang rindu kemenangan...
Wahai kalian yang turun ke jalan...


Potongan lagu di atas mengingatkan kembali ketika saya masih menjadi mahasiswa. Untuk para mahasisawa dan mantan mahsiswa, tentu potongan lagu di atas sudah tidak asing di telinga mereka..Potongan lagu di atas menggema hampir di seluruh tanah air. Lagu yang selalu dikumandangkan para mahasiswa bila turun ke jalan untuk memperjuangkan aspirasi rakyat yang selalu menjadi "korban" atas kezholiman pemerintah.

Masyarakat saat ini harus bersiap kembali menelan pil APC, pil pahit yang disebut-sebut Andrea Hirata di dalam novelnya Laskar Pelangi sebagai representasi atas ketidak nyamanan dan keresahan atas situasi yang harus di hadapi. Masyarakat kembali dijadikan korban mutlak oleh rezim pemerintahan yang zholim. Para pemimpin di parlemen yang katanya sebagai "wakil rakyat", tidak bisa menjalankan amanah dari rakyat yang dipimpinnya. Dengan dalih untuk penyelamatan ekonomi bangsa, nasib rakyat kembali diinjak-injak oleh para wakil mereka sendiri yang berkhianat. Sepertinya, para pemimpin di negeri ini sudah tuli dan buta mata hatinya. Mereka tidak dapat mendengar dan melihat kondisi rakyatnya yang sangat menderita karena ulah mereka. Bayangkan saja, negeri yang kata orang-orang asing menyebut negeri ini sebagai "potongan surga", zamrud khatulistiwa, rakyatnya banyak yang mati karena kelaparan. Ibarat pepatah " Ayam mati di lumbung padi". Mungkin itulah yang dapat menggambarkan kondisi negeri ini. Para pemimpin negeri ini sudah amat sangat jauh dari nilai-nilai Islam...Sepertinya mereka tidak takut akan ancaman dan siksaan dari Alloh SWT atas kepemimpinan meraka yang zholim.

Mari kita mempelajari dan mengingat kembali apa yang diajarkan Rosululloh SAW menganai berbagai macam hal tentang masalah kepemimpinan. Seharusnya para pejabat atau pemimpin itu dapat melayani dan menyatu dengan masyarakat yang telah mengamanahinya sebagi pemimpin. Seharusnya antara pejabat atau pemimpin itu tidak ada sekat jurang pemisah antara mereka. Pajabat atau pemimpin itu dipilih oleh rakyat, sudah seharusnya mereka (para pejabat/pemimpin) menjadi pelayan rakyat, bukan menjadi tuan rakyat. Sudah menjadi kewajiban seorang pemimpin itu harus mendengar dan menjalankan amanah rakyat bukan menjadi pengkhianat rakyat. Sudah selayaknya, para pemimpin negeri ini kembali mengingat pesan-pesan Rosululloh SAW.
  • Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka. (HR. Abu Nu'aim)
  • Sesungguhnya celakanya umat-umat sebelum kalian karena jika orang mulia mereka mencuri, mereka membiarkannya, jika orang lemah mencuri, mereka menerapkan hukuman atasnya. (HR. Tirmidzi)
  • Sesungguhnya seburuk-buruk pemimpin adalah al-Hathamah (mereka yang menzholimi rakyatnya dan tidak menyayangi mereka). (HR.Muslim)
  • Sebaik-baik pemimpin adalah mereka yang kalian cintai dan mencintai kalian, yang kalian doakan dan  mereka mendoakan kalian. Seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kalian benci dan mereka membenci kalian, yang kalian laknat dan mereka melaknat kalian. (HR. Muslim)
  • Makhluk yang paling dicintai Alloh adalah pemimpin yang adil dan yang paling dibenci-Nya adalah pemimpin yang zholim. (HR. Ahmad)
Oleh karena itu, siapa saja yang sedang atau akan memegang jabatan rendah maupun tinggi, hendaklah mengupayakan diri sekuat kemampuan untuk menjadi orang yang adil. Bagi kita rakyat kebanyakan, tentu yang di harapkan adalah pemimpin yang mencintai dan mendoakan kita, yang selalu menasihati dan selalu bersikap adil kepada kita serta tidak berbuat zholim kepada rakyat. 

Ya Alloh, siapa saja yang memegang urusan ummatku dan bersikap memberatkan atau menyulitkan mereka, maka balaslah dengan perlakuan yang sama. Siapa saja yang memegang urusan ummatku lalu bersikap lembut kepada mereka, maka balaslah dengan perlakuan yang sama. (HR. Muslim)

Kami Rindu Pemimpin Yang Adil..........

Wallohu'alam



8 komentar:

Fahrie Sadah mengatakan...

"Sesungguhya Allah senantiasa memakmurkan suatu negeri yang adil, meskipun kafir. Dan Allah akan membinasakan negeri yang dholim, meskipun muslim" (Ibnu Taymiah, as-siyasah as-syar'iah)

Mas Huda mengatakan...

yach semoga keputusan nanti yang diambil baik jadi naik atau tidak adalah memang yang tepat

Fitrianto mengatakan...

@ Bang Fahrie: Syukron atas tambahan ilmunya..:)

@ Mas Huda: Yup..semoga yang tebaik bagi pemerintah dan juga rakyat..

Anonim mengatakan...

Semoga kerinduan ini tidak bertepuk sebelah tangan. Amin, insya Allah.

Fitrianto mengatakan...

@ Abi: Amiin..

Rohis Facebook mengatakan...

semoga aja tahun2 kedepan indonesia memiliki pemimpin yg amanah dan Al Fathonah..., Aamiin...

Kang Muroi mengatakan...

betul sobat, pemimpin yang adillah yang dapat menyelesaikan permasalah bangsa saat ini

semoga bisa terwujud

Annur Shah mengatakan...

nah siapa masalahnya calon pemimpin yg bagus?
dari dulu belum ada yah bung.
Meski bukan negeri islam di penduduk mayoritas muslim. harapan islam disini tegak rindu sekale
hdist2nya komplit.

Posting Komentar