Senin, 05 Maret 2012

Hadiah Untuk Jiwa Yang Tersembunyi

05 Maret 2012

Assalamu'alaykum Akhi...

Kaifa haluq? Semoga engkau di sana dalam keadaan baik-baik saja serta dalam lindungan Alloh SWT selalu. Sebelumnya aku telah menuliskan surat kepadamu menegenai rasa rinduku yang teramat dalam kepadamu sebagai seorang saudara. Hari ini aku menuliskan surat lagi kepadamu, semoga engkau suatu hari entah kapan juga akan membaca surat dariku ini. Surat ini aku tuliskan dari saudaramu yang pernah mewarnai mozaik hidupmu dalam mengarungi dakwah di kampus kita tercinta dahulu. Aku tuliskan surat ini dengan perasaan yang tidak jauh berbeda seperti surat pertamaku dahulu kepadamu. Aku tuliskan surat ini dengan perasaan yang penuh dengan getar-getar rasa kerinduan teramat sangat kepada seorang sahabat. 

Mungkin hari ini adalah hari yang istimewa buat mu. Hari dimana engkau pernah dilahirkan ke dunia ini. Dengan penuh suka cita air mata bahagia, orang-orang menyambut kehadiranmu di dunia ini. Dengan penuh harapan pula, orang-orang disekitarmu berharap kelak engkau akan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak serta bagi agama. 

Dahulu semasa kita masih bersama, tak satupun hadiah yang pernah aku berikan kepadamu sebagai seorang sahabat. Aku hanya mengirimkan ucapan saja untukmu, itu pun dengan perasaan malu-malu. Aku baru menyadari saat ini, betapa menyesalnya sekarang ketika aku  mengingat kenangan persahabatan kita dahulu. Tak satupun hadiah yang pernah aku beri kepadamu. Akhi..maafkanlah saudaramu ini yang belum bisa menjadi saudara yang terbaik untukmu. Dan, hari ini pun setelah beberapa kali engkau milad, aku juga tak bisa memberimu hadiah apa-apa. Hanya sepucuk surat ucapan ini yang aku bisa berikan kepadamu, itu pun jikalau engkau suatu saat membaca tulisan suratku ini. Sebenarnya aku berniat mengirim SMS ucapan ini kepadamu. Namun, aku sangat malu untuk mengirimkannya kepadamu karena kita sudah lama tidak berjumpa.Aku hanya bisa mendoakanmu dari tempatku ini semoga Alloh SWT selalu memberkahi usiamu selalu. Amiin..

Akhi..sekali lagi aku minta maaf kepadamu karena aku belum bisa menjadi saudara yang terbaik untukmu. Biarkanlah kenangan indah yang pernah kita ukir semasa dakwah kampus, menjadi bagian dari mozaik hidup kita. Aku selalu berharap engkau akan tetap menjadi seorang saudaraku yang mencintai dan berpisah karena Alloh SWT. Sekali lagi aku ucapkan kepadamu di hari ini. " Selamat milad wahai saudaraku, semoga Alloh SWT selalu memberkahi usiamu selalu serta dimudahkan dalam segala urusan."

Aku bagaikan anak kecil yang bermain di tepian pantai dan secara tidak sengaja menemukan sebuah karang yang cantik. Namun engkau berhasil merangkai karang tersebut menjadi perhiasan yang indah. Jikalau engkau tak hadir dalam mozaik hidupku, mungkin aku bukanlah siapa-siapa.

Aku menikmati kesedihan dan air mata. Sebab dengan air mata, aku dapat lebih melihat. Dan kesyahduan mengajariku bahasa hati untuk selalu rindu untuk berjumpa denganmu walau mungkin tak dapat  bertemu.

Waktu berjalan tiada henti
Mengiringi rembulan dan mentari
Yang terbit dan tenggelam setiap hari
Mengiringi usiamu yang terus bertambah dari hari ke hari
Hingga saat ini. 

Jangan ragu minta kepada Alloh
Karena Dia senang bila dimintai 
Selamat milad Akhi..
Semoga doa-doamu dikabulkan Ilahi

Silih berganti suka dan duka
Anggaplah pergantian siang dan malam
Di hari milad mu ini aku doakan
Dirimu penuh kesyukuran dan kesabaran.

SELAMAT MILAD AKHI...SEMOGA ALLOH SWT MEMBERKAHI SISA USIAMU.


 Salam ikhlash dari Saudaramu,

  Fitrianto                                                                        


4 komentar:

Fahrie Sadah mengatakan...

Selamat milad buat temannya .. ^^

Fitrianto mengatakan...

Iya...syukron bang fahrie..mohon doanya saja.

sri wijayanti mengatakan...

antum udah jadi sahabat yang baik...
met milad ya untuk sahabatnya disana..
:D

Rohis Facebook mengatakan...

Aamiin3... ya Rabb.., smg hari ini, thn ini lebih baik dr hari/tahun2 sebelumnya... *smile

Posting Komentar