Minggu, 12 Agustus 2012

Aku, Kamu, dan Mereka adalah Saudara..

Assalamua'alaykum... Salam hangat dan ukhuwah bagi kita semua

Pelik rasanya hati ini ketika mendengar saudara-saudara kita seakidah  di bumi lain mengalami penindasan dan kezhaliman oleh orang-orang yang benci dengan Islam. Masih sangat segar dalam ingatan dan mata kita, bagaimana kita menyaksikan saudara -saudara muslim kita di Rohingya- Myammar di tindas dan diusir dari bumi kelahiran mereka sendiri oleh pemerintah mereka yang zhalim, yang disebabkan karena mereka muslim.

Di belahan bumi lain, kita juga sangat sering menyaksikan dan mendengar saudara -saudara kita yang muslim juga mengalami kezhaliman dan penindasan. Palestina, Khasmir, Muslim Moro di Mindanau (Philipina), Suriah Muslim Uighur di China, serta belahan bumi lainnya banyak umat Islam menaglami penindasan. Banyak dari mereka tidak dapat menjalankan aktivitas ibadah secara leluasa, karena penuh ancaman dan ketakutan.

Bersyukur  dan beruntunglah kita yang hidup di bumi yang namanya Indonesia. Hampir setiap saat kita dapat mnedengar suara azan. Pergi ke masjid dengan perasaan tenang, menjalankan ibadah tanpa perasaan takut. Namun bagaimana perasaan kita terhadap saudara-saudara kita muslim di belahan bumi lain yang kondisinya terbalik seperti kita??? Apa yang sudah kita perbuat untuk saudara muslim kita??? Pernahkah dalam setiap doa kita panjatkan menyisipkan untuk mereka???

Wahai saudaraku, kita adalah umat Islam. Kita adalah saudara. Jangan engkau berpikiran picik dan sempit bahwa persaudaraan itu hanya sebatas hubungan darah dan bangsa saja. Ah... terlalu picik dan sempitnya jika kita hanya mendefinisikan arti persaudaaraan itu hanya sebatas pengertian tersebut. 

Mari kita simak dan ingat kembali ilmu tentang arti persaudaraan dalam Islam.

Perumpamaan Umat Islam sebagaimana digambarkan Rasulullah Saw. bagaikan satu tubuh. Hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Nu’man bin Basyir berbunyi:
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam. (HR. Muslim).

Bila seorang atau sekelompok mukmin menderita kesulitan, maka yang lainnya juga seharusnya merasakan itu. Itulah makna ukhuwah sesungguhnya. Islam mendorong Umatnya untuk menerjemahkan ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari. Agar mereka dapat merasakan apa yang diderita saudaranya se-agama, untuk selanjutnya memberikan bantuan apapun bentuknya yang dapat meringankan beban dan penderitaan saudaranya itu. 

Betapa banyak Kaum Muslimin di penjuru bumi yang masih belum merasakan ketenangan dan ketentraman hidup. Apakah lantaran musibah. Ataukah lantara belum bisa menjalani kehidupan beragama dengan aman, karena berbagai faktor yang mendeskreditkan Islam dan Umatnya.

Wahai saudaraku, mungkin kita disini sangat terlalu nyaman dan aman dalam menajalankan ibadah dan menjalani hidup. Namun masih banyak saudara kita di belahan bumi lain yang tidak merasakan ketenangan dan kenyamanan dalam hidup. Mungkin kita tidak bisa langsung menolong saudara kita itu karena faktor geografis. Namaun wahai saudaraku aku titipkan pesan kepadamu.. sisihkanlah sebagian hartamu untuk mereka dan sisipkanlah dalam setiap doa-doamu untuk saudara-saudara kita di belahan bumi ini yang sedang membutuhkan pertolongan. Semoga Alloh SWT memberikan rahmat dan pertolongan-Nya kepada saudara-saudara kita.

Wahai saudara-saudara muslimku di Palestina, Rohingya, Kashmir, Suriah, Mindanao (Philipina), Uighur (China), dan dimanapun engakau berada yang sedang terzholimi, sabarkanlah dirimu. Sesungguhnya pertolongan Alloh itu amatlah dekat. Surga telah menantimu, insya Alloh...

3 komentar:

Anonim mengatakan...

saudara seiman memang sebaiknya tidak bisa disekat2 oleh batas teritorial negara, selama mereka mempunyai akidah yang sama, merekalah saudara kita, salam silaturrahim saudaraku....

Nurmayanti Zain mengatakan...

semua bersaudara atas nama ukhuwah ^^ manis sekali~

Anonim mengatakan...

Maaf OTT,
Teruntuk semua Sobat Muro’i El-Barezy, diri ini hanyalah manusia biasa yang tak luput dari segala khilaf dan dosa serta prasangka. Di penghujung bulan yang penuh berkah ini saya selaku Admin blog Muro’i El-Barezy, memohon maaf atas perkataan lewat tulisan baik yang disengaja maupun tidak. Semoga amal ibadah kita di bulan yang penuh berkah ini diterima oleh Nya dan semoga kita kembali di pertemukan dengan bulan yang penuh berkah ini.
Selamat hari raya Idul Fitri 1433 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
تَقَبَلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
Semoga Allah menerima segala amal ibad kita. Amin.

Posting Komentar