Kurasa...Kusedang
dimabuk Cinta...(Armada)
Hm...tentunya kita
sudah tidak asing lagi dengan lirik lagu di atas. Lagu yang sangat mendayu-dayu
tentang orang yang sedang “mabuk cinta” alias jatuh cinta...Lagu yang dibawakan
oleh group band yang sudah tidak asing lagi di Indonesia, Armada. Ya, lagu yang
sarat penuh makna cinta, jatuh cinta, kasmaran, tergila-gila oleh sebuah kata
yang bernama “CINTA”.
Eits...tapi jangan
salah sangka dulu membaca tulisan ini. “Mabuk Cinta” yang saya bahas dalam tulisan ini bukan “mabuk cinta” yang
kebanyakan manusia lakukan. “Mabuk Cinta” yang saya bahas ini adalah bagaimana
kita dapat mengelola rasa cinta kita sesuai dengan syariat, bukan berdasrkan
nafsu syahwat..
Rasa cinta merupakan
fitrah yang sudah dimiliki manusia yang dikaruniai dari Alloh SWT. Namun, apa
sebenarnya yang membuat orang-orang jatuh cinta??? Saya menemukan artikel
mengenai penyebab jatuh cinta sebagai berikut;
Peneliti dari Syracuse University, Profesor Stephanie
Ortigue, menemukan ada 12 area pada otak yang bekerja pada saat seseorang jatuh
cinta. Kedua belas area itu menghasilkan bahan kimia, seperti dopamine,
oxytocin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia. Rasa cinta
juga memengaruhi fungsi psikologi, metafora, dan penilaian fisik.
Penelitian lain mendapati peningkatan jumlah darah dalam
faktor penumbuh untuk syaraf yang memegang peranan penting dalam cara orang
bersosialisasi. Hal ini menghadirkan fenomena yang disebut dengan "cinta
pada pandangan pertama". Hal ini dikonfirmasi oleh temuan Ortigue yang
menyebutkan kalau cinta bisa hadir dalam waktu seperlima detik.
Ortigue menjelaskan dengan memahami cara orang jatuh cinta dan putus cinta, para peneliti bisa mengembangkan terapi baru. "Kita bisa mengerti penyakit putus cinta," kata Ortigue.
Studi Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat, contohnya cinta seorang ibu pada anaknya, dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan pada tempat yang berbeda-beda, termasuk otak tengah. Cinta yang bergairah antara kekasih melibatkan area kognitif, bagian yang mengharapkan imbalan, dan penilaian fisik.
Ortigue menjelaskan dengan memahami cara orang jatuh cinta dan putus cinta, para peneliti bisa mengembangkan terapi baru. "Kita bisa mengerti penyakit putus cinta," kata Ortigue.
Studi Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat, contohnya cinta seorang ibu pada anaknya, dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan pada tempat yang berbeda-beda, termasuk otak tengah. Cinta yang bergairah antara kekasih melibatkan area kognitif, bagian yang mengharapkan imbalan, dan penilaian fisik.
Setelah kita
mengetahui penyebab jatuh cinta melalui berbagai penelitian tersebut, muncul
pertanyaan lagi. Apa yang biasanya dilakukan orang yang sedang jatuh cinta??? Menurut
pengalaman saya dan melihat pengalaman teman-teman saya, biasanya orang yang
sedang di “mabuk cinta” melakukan hal seperti berikut:
- Senang
menyebut-nyebut nama kekasaihnya
- Merasa
tenang, adem, nyaman jika membicarakan nama kekasihnya
- Senang
mencari informasi mengenai kekasihnya, mulai dari A-Z
- Tidak
bosan-bosan membaca surat-surat dari sang kekasih, dan sering
mengulang-ulang membacanya
- Terkadang
sampai menghafal isi surat-surat dari sang kekasih
- Berusaha
untuk mencintai apa yang dicintai sang kekasih, dan berusaha pula untuk
tidak melakukan perbuatan yang dilarang sang kekasih.
- Merasa
sangat kangen atau rindu bila tidak berjumpa dengannya, walaupun hanya
sehari atau beberapa saat.
Nah,
itulah beberapa kegiatan yang sering dilakukan orang yang sedang “jatuh cinta”
atau “mabuk cinta”.
Memang
benar, Alloh SWT telah menjadikan rasa cinta menjadi bagian dari manusia. Namun
yang perlu di ketahui adalah bagaimana kita “mengelola” cinta yang telah Alloh
SWT karuniakan kepada kita sesuai dengan jalan yang benar sesuai syariat, bukan
atas dasar nafsu syahwat semata. Mari kita bahas satu persatu dari point-point
yang telah saya sebutkan tadi di atas mengenai orang yang sedang jatuh cinta.
1. Senang
menyebut-neyebut nama sang kekasih.
Alloh
SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang mencintai-Nya agar selalu menyebut-nyebut
Alloh SWT di waktu pagi dan petang sebagi bentuk rasa cintanya kepada Sang
Kekasih.
“Dan sebutlah (nama)
Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak
mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai.” (QS. Al- A’raf :205)
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah
(dengan menyebut
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (QS. al-Ahzâb :41-42)
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (QS. al-Ahzâb :41-42)
2. Merasa tenang, adem, nyaman jika
membicarakan nama Kekasihnya.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah bergetar hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada
mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (QS. Al Anfaal ; 2)
3. Senang mencari informasi mengenai
Sang Kekasih mulai dari A-Z
Yang dimaksud dalam mencari
informasi adalah, seseorang yang mencintai Kekasihnya (Allloh SWT), maka ia
berusaha untuk mencari tentang dirinya (menuntut ilmu agama).
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim. (HR. Ibnu Majjah no.224 dari
sahabat Anas bin Malik r.a)
Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam
rangka menuntut ilmu, maka Alloh akan mudahkan baginya jalan menuju syurga.
(HR. Muslim 4/2074 no.2699)
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu; “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, lapangkanlah niscaya Alloh
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan; Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Alloh Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadilah: 11)
4. Tidak bosan-bosan membaca surat-surat
dari Sang Kekasih dan sering mengulang-ulang membacanya.
Ini bermakna bahwa, seseorang yang
telah jatuh cinta kepada Sang Kekasih (Alloh SWT) ia akan sering membaca surat-surat
Al Qur’an dan sering mengulang-ulang.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca
kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki
yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terangterangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah swt
menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari
anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS
Fathiir 35:29-30)
“Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya. (Riwayat Tirmidzi)
5. Terkadang sampai menghafal isi
surat – surat dari Sang Kekasih.
Ini menandakan bahwa orang-orang
yang mencintai Alloh SWT, tidak semata-mata hanya membaca surat-surat-Nya di
dalam Al Qur’an, namun lebih dari itu, yaitu berusaha untuk menghafalkan isi
dari surat-surat di dalam Al Qur’an.
Dari
hadits Abu Musa –radhiallahu ‘anhu, beliau berkata : Bahwa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “ Jagalah Al-Qur`an, Demi Dzat yang mana jiwaku
berada didalam genggaman-Nya, sesungguhnya Al-Qur`an sangat mudah lepas
daripada seekor onta yang ebrada dalam ikatannya “
“Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran
untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS Al-Qamar 17)
“Sesungghnya orang yang di dalam
dirinya tidak ada sedikit pun dari Al-Qur’an, maka ia seperti rumah yang
roboh.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi)
6. Berusaha untuk mencintai apa yang
dicintai Sang Kekasih dan berusaha pula untuk tidak melakukan perbuatan yang
dilarang Sang Kekasih.
Ini bisa diartikan sebagai bentuk
rasa cinta kepada Alloh SWT, Sang Kekasih yaitu dengan berusaha untuk selalu
bertaqwa setiap saat.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah
kepada Alloh, dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan
berjihadlah pada jalan-Nya supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah:
35)
"Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan
beragama Islam." (QS. Ali Imran : 102)
Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya
Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan
barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar (QS al-Ahzab: 70-71).
7. Merasa sangat kangen atau rindu
bila tidak berjumpa dengan-Nya walaupun hanya sehari atau beberapa saat.
Ini berarti menandakan, bahwa
setiap orang yang cinta kepada Alloh akan selalu merasa rindu bila tidak
berjumpa (melakukan ibadah sholat) walaupun hanya sehari atau beberapa saat.
Sehingga orang yang cinta kepada Alloh, akan selalu berusaha untuk sholat tepat
waktu dan berjamaah di masjid untuk “berjumpa” dengan Sang Kekasih.
Bagi orang yang rindu berjumpa dengan Rabbnya,
shalat tidak lagi dipandang shalat sebagai beban. Sebaliknya, mereka memandang
shalat sebagai suatu kebutuhan, sebagaimana orang butuh terhadap mandi dua kali
sehari atau makan tiga kali.
Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini
bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
(QS. Al-Baqarah ayat 45-46).
Sesungguhnya Aku ini
adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
shalat untuk mengingatKu. (QS Tha-Ha, 20: 14)
Itulah sekelumit tentang kisah seorang yang "mabuk cinta" yang sebenarnya yang sesuai syariat agama , hanya karena Alloh SWT semata. Jangan menjadikan nafsu sebagai pelampiasan syahwat untuk "mabuk cinta" yang jauh dari nilai-nilai syariat Islam. Semoga kita termasuk orang-orang yang "mabuk cinta" hanya karena Alloh SWT semata, bukan yang lain.
Wallohu'alam bisshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar