Senin, 14 Oktober 2013

Belajar dari Ibrahim

Dialah bapak para nabi. Keturunan - keturunan yang mulia dari beliau menjadi para nabi.  Pribadinya yang sabar mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Sehingga beliau menjadi salah satu Nabi Ulul Azmi, yaitu nabi yang mendapat ujian di atas kemampuan manusia biasa. Dialah Ibrahim 'Alaihis Salam.
Bertahun- tahun beliau mendambakan keturunan, namun Allah SWT belum berkehendak. Telah banyak linangan air mata beliau untuk menunggu keturunan. Hingga akhirnya Allah SWT mengabulkan permohonan beliau. Akhirnya lahirlah seorang anak yang rupawan. Ismail, namanya.

Ketika sang buah hati telah lahir dan telah merekah rasa cinta kepada putranya, Allah SWT hendak menguji keimanan beliau. Beliau sangat sayang kepada Ismail,anak yang selama bertahun tahun dinanti kehadirannya. Ujian di atas ujian, beliau mendapat mimpi dari Allah SWT untuk menyembelih Ismail, putra kesayangannya.

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah pendapatmu..! Ia (Ismail) menjawab: Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaa Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (Ash-Shaffat: 102)

Kisah pengorbanan yang sangat mulia oleh seorang Ibrahim. Atas dasar cinta kepada Allah SWT, beliau rela mengorbankan anak yang sekian lama dinantikan serta sangat dicintainya. Begitupula Ismail, yang rela dan ikhlas menerima atas dasar kecintaan kepada Allah SWT. Sungguh kisah yang sangat mengharukan antara seorang ayah dengan anaknya. :(

Kesabaran yang luar biasa Ibrahim serta Ismail menjadi contoh bagi kita semua. Bahwasanya kita hidup di dunia ini hanya sementara. Kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Sudah mampukah kita bersabar?

"Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya." ( Ash- Shoffat; 103)

Kesabaran yang luar biasa. Kesabaran antara ayah dan anak. Hingga Allah SWT membalas hasil dari kesabaran mereka dengan jalan keluar berupa kebahagiaan, sembelihan yang besar.

"Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (Ash - Shoffat: 105)

Haru biru telah telah memenuhi ruangan hati Ibrahim dan Ismail. Perasaan gemuruh telah berubah menjadi samudra kebahagiaan. Gelombang ujian yang begitu dahsyat telah pecah dengan tekad mereka yang tegar bagai karang di tengah lautan.

Wahai bapak para nabi (Ibrahim), betapa besar kesabaran dan pengorbananmu.
Wahai Ismail betapa rela dan ikhlasnya dirimu
Wahai Ibrahim dan Ismail betapa mulianya sifatmu, hingga keturunanmu menjadi Nabi Penutup Akhir Zaman (Muhammad SAW)

Sungguh, kisah mereka teladan abadi bagi keluarga Muslim sepanjang zaman..!

Belajar dari Ibrahim, belajar taqwa kepada Allah..
Belajar dari Ibrahim, belajar untuk mencintai Allah..


Selamat Hari Raya Iedul Adha 1434 H


2 komentar:

Kang Muroi mengatakan...

semoga kita bisa banyak belajar dari keteladanan Ibrahim AS
selamat Idul Fitri ya mas....

Fitrianto mengatakan...

Haryanto : sama2 bang...

Muroi: Lho..koq Idul Fitri? hehehe salah ketik ya?

Posting Komentar